Keyla febia salsabilah & Almaira 18 oktober 2024
Gunung Tambora (atau Tomboro) adalah sebuah gunung berapi kerucut aktif yang terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Gunung ini terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Dompu yang mencakup lereng bagian barat dan selatan dan Kabupaten Bima yang mencakup lereng bagian timur dan utara. Gunung Tambora merupakan salah satu gunung tunggal (terpisah dari pegunungan) terluas di Indonesia, yang bertipikal seperti Gunung Slamet di Jawa Tengah. Gunung ini terbentuk akibat zona subduksi aktif di bawahnya. Pada masa lampau, ketinggian Gunung Tambora mencapai sekitar 4.300 m[2] yang membuat gunung ini menjadi salah satu puncak tertinggi di Indonesia di masa lalu.
Pada April 1815, Gunung Tambora meletus dengan besar letusan yang berada pada skala 7 Volcanic Explosivity Index (VEI) dengan jumlah semburan tefrit 1.6 x 1011 meter kubik. Sedangkan berdasarkan tipe erupsinya, Gunung Tambora memiliki tipe erupsi pelean dan vesuvian.

Berdasarkan sejarahnya, Gunung Tambora digolongkan ke dalam gunung api tipe A, yakni dengan kriteria mengalami erupsi minimal 1 kali sejak tahun 1600 masehi. Sebelum letusan dahsyatnya pada 1815, Gunung Tambora dinyatakan telah 3 kali meletus dengan perkiraan waktu 3910 sebelum masehi (SM), 3050 SM, dan 740 SM.
Tipe erupsi pelean ditandai dengan karakter letusan Gunung Tambora yang berada di lubang utama sehingga adanya guguran kubah lava dan sebaran abu vulkanik serta batuan piroklastik yang berakibat menghancurkan sebagian tubuh gunung. Sedangkan tipe erupsi vesuvian ditandai dengan karakteristik letusan-letusan kecil dengan api dan gempa tremor kemudian disusul gempa susulan yang membentuk tiang asap pada 1819.